DBL Academy Selection KU-13 Melaju ke Final Global Elite 2019 di Malaysia


DI hari ketiga turnamen Global Hoops Elite 2019, anak-anak DBL Academy Selection menyuguhkan permainan impresif. Khususnya KU-13. Tim asuhan pelatih Indah Firdausyah tersebut berhasil mengalahkan tim Yuk Chai asal Malaysia, 82-50.

Meskipun hasil akhir marginnya lebar, bukan berarti Yuk Chai tak memberikan perlawanan. Dari kuarter pertama hingga ketiga, kedua tim bermain agresif. Skor pun sangat ketat. Saling menyalip. Tim DBL Academy Selection KU-13 memang sering unggul. Tapi pada kuarter ketiga Yuk Chai sempat berhasil menyalip perolehan poin. Bahkan pada akhir kuarter ketiga, Yuk Chai unggul di angka 44-42.

Nah, memasuki kuarter keempat, anak-anak KU-13 tancap gas. Stamina para pemain Yuk Chai terlihat begitu terkuras. Itu yang membuat mereka kehilangan fokus. Dan itu yang berhasil dimanfaatkan para pemain KU-13. Akhirnya KU-13 bisa membalikkan skor dan memperlebar margin. Anak-anak KU-13 pun memastikan tiket ke final. Mereka akan menghadapi tim JMM.

Kennie Elbert menyulitkan para pemain Yuk Chai.

“Melawan JMM kami punya kesempatan revans. Nggak boleh lagi telat panas. Passing harus benar-benar terarah agar bisa menang,” ujar Richie Bertrand, siswa SMP IPH West Surabaya.

Pertandingan yang tak kalah seru sebenarnya juga terjadi di partai yang melibatkan tim DBL Academy Selection lainnya. Yakni tim KU-16 A, KU-16 B dan KU-16 Putri. Namun sayangnya ketiga tim tersebut belum beruntung.

Tim KU-16 A tumbang di laga keduanya dengan skor 30-52 atas tim Sea Hawks. Sedangkan KU-16 B kalah dari tim USJ Basketball dengan skor 21-69. Sementara itu, tim KU-16 Putri juga harus berlapang dada karena kalah dari SMK BU3 dengan skor 113-13.

Robert Kang melindungi bola dari pemain Sea Hawks.
Michael Jason Christian berupaya melewati pemain USJ Basketball.

Meskipun kalah tapi permainan tiga tim itu sebenarnya bagus. Mereka terus melakukan tekanan, walaupun akhirnya gagal memperkecil ketertinggalan. Beberapa pola yang diinstruksikan pelatih sebenarnya sudah dijalankan dengan baik. Yang membuat tiga tim itu belum maksimal lebih karena persoalan mental pemain.

Jessica Aurellia, siswi SMA Ciputra Surabaya dari KU-16 putri menuturkan, dia dan teman-temannya sebenarnya sudah berusaha maksimal. “Kami tadi sempat gugup. Tapi, akhirnya kami bisa bermain lepas, sayangnya belum berhasil,” ujar Jessica.()

Mayva Najwa Sabila (23) coba menerobos pertahanan tim SMK BU3.
Suporter tim DBL Academy Selection yang tak pernah lelah menyemangati para pemain.

Baca Juga

Perhatikan Kesehatan Anak-anak, Ini 4 Tips Ala Coach Didit DBL Academy!

Memperhatikan kesehatan anak-anak untuk mempertahankan stamina dalam olahraga basket sangat...

read more

Penumbuhan Kesadaran Pentingnya Menjaga Lingkungan Melalui Internal Competition

Penumbuhan Kesadaran Pentingnya Menjaga Lingkungan Melalui Internal Competition Trimester III...

read more

Partners