Belajar Respect dengan Nation Pride


          Bukan hanya berlatih atau sekedar belajar mengenal olahraga basket. DBL Academy juga menanamkan bagaimana kita menghargai dan menghormati orang lain. Terutama lawan atau pesaing kita. Seperti saat Internal Competition Trimester I 2019. Berlangsung pada 25 April hingga 4 Mei, Internal Competition (IC) serentak di DBL Academy Pakuwon Mall dan Graha Pena

          Menumbuhkan leadership dan semangat kompetitif menjadi tujuan dilakukannya IC. Layaknya ujian akhir semester, IC menjadi ajang pengaplikasian segala drill yang diberikan selama empat bulan latihan reguler. Salah satunya, belajar menjadi kapten dalam sebuah tim. Champions, sebutan student DBL Academy, diajarkan efektifnya berkomunikasi dengan rekan setimnya. Mulai dari menerapkan instruksi pelatih di lapangan, hingga membangkitkan semangat rekan-rekannya.

          Champions juga diajak menghargai proses belajar pada diri masing-masing. Contohnya, di akhir setiap pertandingan, baik tim yang menang maupun kalah saling berjabat tangan dan mengucapkan apresiasi ke tim lain. Itu juga wujud menghargai lawan.

“Dulu anak saya Glenn, di IC sebelumnya kurang percaya diri, tahun ini dia merasa lebih pede. Kalau Graciella, saya bangga juga dia bisa menjadi pemimpin di timnya, dan mengembangkan leadership pada dirinya. Tentunya berkat didikan dari DBL Academy juga. Karena selain basket, DBL Academy mengajarkan banyak sekali hal-hal positif untuk siswanya,” ujar Mike Tandjaya, orang tua dari Graciella Geraldine dan Glenn Geraldo, student Starter dan Rookie DBL Academy Pakuwon Mall.

         IC menggunakan format beragam. Disesuaikan dengan masing-masing stage. Untuk Hoops Kids, para students diminta menyelesaikan rintangan yang bermacam-macam. Sedangkan di stage Hoops, mereka bertanding 5v5 dengan didampingi pelatih. Sementara di stage Rookie dan Starter mereka bertanding 5v5 tanpa didampingi pelatih.

             Menggunakan sistem round robin, 53 tim berkompetisi terbagi dalam 17 grup. Yang spesial, di IC kali ini setiap tim menggunakan nama pahlawan nasional. Seperti Ir Soekarno, Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Cut Nyak Dien, dan masih banyak lagi. “Dengan menggunakan nama-nama pahlawan nasional, DBL Academy mengajak para students lebih mengenal pahlawannya. Dan juga bisa meniru semangat kepahlawanannya,” ujar Dimaz Muharri, Head Coach DBL Academy.

          Tak hanya memperebutkan juara, gelar perseorangan juga diperebutkan oleh 605 students DBL Academy. Termasuk Most Valuable Player (MVP) dan Most Improved Player (MIP). MVP dinilai berdasarkan kualitas permainan individu saat bertanding. Termasuk skill bermain basket, leadership di lapangan, statistik game, penerapan development area, hingga menunjukkan champions character.

         

              Sedangkan MIP dinilai berdasarkan perkembangan diri dari awal hingga akhir trimester. Meliputi kedisiplinan dalam latihan, peningkatan skill basket, attitude, perkembangan karakter, dan kemauan untuk bekerja keras mencapai target.

         Selamat untuk semua student yang sudah menyelesaikan Trimester pertama di 2019! Terus berlatih dengan semangat menjadi lebih baik. Hasil lengkap Internal Competition bisa dilihat di stories dan feed Instagram @dblacademy. (*)

 


Baca Juga

Perhatikan Kesehatan Anak-anak, Ini 4 Tips Ala Coach Didit DBL Academy!

Memperhatikan kesehatan anak-anak untuk mempertahankan stamina dalam olahraga basket sangat...

read more

Penumbuhan Kesadaran Pentingnya Menjaga Lingkungan Melalui Internal Competition

Penumbuhan Kesadaran Pentingnya Menjaga Lingkungan Melalui Internal Competition Trimester III...

read more

Partners